Cara Menjaga Kehamilan Supaya Bayi Tidak Lahir Prematur

Bayi prematur oleh orang awam sering dipahami sebagai bayi yang lahir sebelum waktunya. Berdasarkan ilmu kesehatan, bayi yang sehat normalnya lahir setelah berada di dalam kandungan selama 9 bulan 10 hari. Nah, bayi prematur lahir sebelumnya, biasanya di bulan ke-7 atau ke-8. Lalu bagaimana cara menjaga kehamilan?
Sebelum beranjak ke cara menjaga kehamilan, perlu diketahui bahwa Indonesia menempati posisi ke-5 menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) dalam jumlah kelahiran bayi prematur.
Menurut WHO, lahir secara prematur menjadi penyebab paling besar angka kematian bayi. Tentu saja, sebagai calon ibu, atau orang tua, kita menginginkan bayi yang merupakan buah cinta masa depan lahir dengan normal dan sehat.
Oleh sebab itu, untuk menjaga kehamilan, caon ibu harus menjaga kesehatannya. Banyak ibu hamil yang kadang suka memaksakan diri sehingga yang terjadi adalah rasa capek yang berlebihan. Hal ini dikarenakan aktivitas yang padat.
Alangkah baiknya jika ibu hamil harus bisa membagi antara waktu untuk berkegiatan dan waktu untuk beristirahat.
Selain itu, gizi juga sangat menentukan bagi tumbuh kembang janin bayi. Maka dari itu, selain harus sehat, ibu hamil juga harus cukup asupan nutrisinya.
Melansir dari Koran Republika (19/11), Dr dr Rinawati Rohsiswatno SpA (K), selaku staf Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan bahwa 90 persen bayi lahir sebenarnya tidak butuh pertolongan, sedangkan yang 10 persen membutuhkan penanganan medis.
Dengan usaha dan upaya dari ibu hamil serta tenaga medis, diharapkan bayi yang lahir normal dan sehat. Tetapi, jika pun harus terlahir prematur, orang tua tidak perlu berkecil hati.
Meskipun merawat bayi yang terlahir prematur lebih sulit, tapi bukan berarti tidak dapat dilakukan. Apalagi saat ini tenaga dan fasilitas medis sudah sangat maju. Sehingga para ibu atau orang tua bisa sedikit lega.
Hal yang paling penting dilakukan ketika melahirkan bayi prematur adalah memberikan dukungan yang penuh kepada si ibu. Karena selain kelelahan setelah bersalin, ia juga sangat mengkhawatirkan keadaan bayinya.