Tekad Madura United mencuri poin di kandang PSM Makassar tetap kuat meski dihantui rekor buruk. Mereka pun mencoba menghiraukan rekor itu demi mewujudkan targetnya dalam lanjutan Shopee Liga 1 2019, Kamis (24/10/19).
Pelatih Rasiman menyebut rekor buruk di Stadion Andi Mattalatta tak terlalu penting. Ia memilih fokus menganalisa kemungkinan starting eleven PSM dan strategi menghentikan serangan lalu menyerang balik.
“Rekor tidak menjadi tolok ukur yang nyata dalam sepak bola. Bukan soal PSM Makassar versus Madura United, namun bagaimana Jaimerson menjaga Amido Balde atau Ferdinand Sinaga jika dimainkan,” ungkap Rasiman, Rabu (23/10/19).
“Saya mencoba memprediksi siapa yang akan turun dan memberikan tugas kepada pemain. Pemain harus membuka pikiran dan mengerti penjagaan area secara lebih spesifik,” sambung dia.
Rasiman enggan menyebut secara spesifik siapa saja pemain PSM yang patut diwaspadai. Ia lebih memilih memberikan jawaban diplomatis terkait hal tersebut.
“Kami tahu beberapa pemain PSM Makassar mempunyai skill yang bisa memberikan perbedaan untuk hasil akhir,” tandas pelatih sepak bola berlisensi AFC Pro ini.
Maka itu, Rasiman mengingatkan skuad asuhannya untuk tidak lagi kecolongan pada laga ini. Sehingga misi untuk merebut poin di kandang PSM bisa terpenuhi.
“Kami yang Piala Indonesia, sudah hampir bisa menahan mereka. Tapi, terjadi gol yang tidak terduga. Nanti tidak boleh terulang,” pungkasnya.
Liga 1 bergulir pada 2017, Madura United belum sekali pun meraih kemenangan, bahkan selalu menelan kekalahan di kandang PSM. Mereka keok dengan skor telak 1-6 (2017) dan 0-2 (2018).
Pertemuan terakhir terjadi pada leg pertama semifinal Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19. di mana gol tunggal Zulham Zamrun berujung kemenangan 1-0 untuk PSM Makassar sekaligus meloloskan tuan rumah ke final.