Viralnesia – Pernah merasakan gejala angin duduk seperti dada terasa sesak, diikuti dengan keringat dingin, pusing, dan lemas? Faktanya, kondisi ini bisa saja terjadi karena (angina pectoris).
Lantas, saat mengalami nyeri dada, yang mana penyebabnya? Supaya kamu tidak salah mendiagnosis, maka hal yang harus dipahami adalah perbedaan antara angina pectoris dan serangan jantung.
Dengan mengetahui perbedaannya, kamu bisa mendapatkan tindakan yang tepat.
Baca juga: Tips menikmati masa sendiri
Perbedaan Angin Duduk dan Serangan Jantung
Cara pertama untuk membedakannya melalui rasa nyerinya. angina pectoris dan serangan jantung memiliki sensasi nyeri yang berbeda. Sensasi nyeri dada yang ditimbulkan oleh angina pectoris terasa seperti ditekan atau diremas.
Bahkan, nyeri dada akibat angina pectoris ini bisa menjalar hingga ke lengan kiri, leher, rahang, dan punggung. Pada kasus serangan jantung, nyeri dada yang ditimbulkan biasanya ringan, bahkan bisa saja gejala ini tidak terjadi pada semua orang.
Selain itu, penyebab di antara keduanya juga berbeda. Nyeri dada akibat angina pectoris terjadi akibat otot-otot jantung yang kurang mendapat pasokan darah. Kurangnya pasokan darah ini terjadi akibat penyempitan atau pengerasan pada pembuluh darah.
Sementara pada serangan jantung, pasokan darah menuju ke jantung terhambat karena pembuluh darah utama yang memasok darah ke jantung (pembuluh koroner) tersumbat oleh timbunan kolesterol yang berbentuk plak.
Pasokan oksigen ke otot-otot jantung juga berkurang, alhasil terbentuklah asam laktat yang merangsang sistem saraf di sekitar jantung. Kondisi ini yang menyebabkan nyeri dada.
Sekian info dari Realbola, Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk anda dan kami ucapakan terimakasih.